Tuesday, January 02, 2007

my niece

Rasanya baru kemarin,
dia bermain- main di pangkuanku, memainkan jari telunjukku dengan jari-jarinya yang mungil, sambil berceloteh “ta—ta—pa---pa---“.

Rasanya baru sebentar,
saat ia menatapku dengan matanya yang bening, seolah memintaku untuk mengajaknya berjalan-jalan.

Aku masih ingat saat,
ia tertawa ketika kucium lehernya, atau menarik rambutku saat ia merasa bosan.


bernyanyi dengan bahasanya sendiri, -- karena hanya dia yang tahu artinya, dan ketika ia belajar mengucapkan kata “ pak tengah” untukku.

Semua kepolosannya, keluguannya, selalu membuatku rindu untuk memeluknya walau hanya sebentar.

....

Semalam…
Aku kembali bertemu dengannya, banyak sekali yang sudah berbeda.

Aku tidak sanggup lagi untuk memangkunya, -- dia sudah duduk di kelas 2 SD

tidak ada lagi kata “ta—ta—pa---pa---“ keluar dari mulutnya,- sudah berganti dengan lagu-lagunya “Radja”

dan acara kartun di TV lebih menarik minatnya daripada jari telunjukku.

Satu hal yang tetap sama, aku masih rindu untuk selalu bisa memeluknya walau hanya sebentar!!

1 comment:

Anonymous said...

Hi..Mister..I have read some subjek on this diary..It's nice lho..when we can write our feelings and it can be a blessing to others..hemmm you should think about to be writer..bikin tulisan ke majalah or koran2 lokal gitchu loh..hehe..
But something missing there...where are the happy moment?? Aku belum baca semuanya sih...as I know..you are funny (bener ga seh bahasaku?)..jahil n usil like me, even we are so melancolic... We can laught when people didn't think it's funny.Biasa ngerjain orang (ingat K'Duma n Ester?? Hahaha. Kemaren kami ketemu di Kbjh n dia mangakui klo kita berhasil koq ngerjain dia) Do you still remember that?