Sunday, May 20, 2012

Balada Agas dan Gayung!

Melewati hamparan pinus ditemani pemandangan indah danau toba, sungguh tak pernah membuatku jenuh untuk melakoninya lagi..lagi..dan lagi...
Apalagi kali ini kepergianku ke tuk-tuk (masih) bersama 'kacinanoers'. Juni 2009, kali terakhir aku berpetualang di tempat indah ini, kini terlihat tuk-tuk semakin berbenah menyambut para pengunjung yang ingin menghabiskan hari libur terutama saat libur panjang 'terjepit' seperti kali ini. Lampu warna warni,dentuman musik dan ramainya orang berlalu lalang menyiratkan tuk-tuk perlahan telah bangkit kembali menjadi salah satu pesona danau toba yang sempat tertidur.
Untuk penginapan tak usah khawatir, beragam pilihan ditawarkan di sini, mulai dari guest house, hingga kamar setaraf hotel berbintang. Kamipun memilih menginap di 'samosir villa resort', walaupun sebelumnya ivan tidak berhasil membooking lewat telepon beberapa hari lalu, namun kami memutuskan untuk mencobanya lagi setiba kami di sini.

Dan hasilnya...satu family room ternyata masih kosong, ada 3 kamar, dan ada ruang tamu juga, meski tidak memiliki view langsung ke danau bukan menjadi masalah "toh kita kesini kan bukan untuk berdiam di kamar" ujar Nila, setuju!!! Lagipula terlalu sulit menolak keindahan penginapan ini, dengan arsitektur bangunan dan fasilitasnya.

Saatnya memilih kamar, aku dan jansen memilih kamar paling ujung dekat jendela, sementara nila,elsa,dan lara memilih kamar di sebelah kami,sehingga 1 kamar yang tersisa menjadi milik ivan dan jones ;)
Kamarnya bagus, cukup nyaman, kamar mandi juga bagus, tetapi...mengapa ada ember dan gayung?? Bagaimana caranya aku mandi dengan kondisi tubuh seperti ini? *Sigh

***

# 6 jam sebelumnya

Errrrrggghhh...
Badanku terasa sakit semua, latihan bulutangkis semalam menyisakan siksaan di sekujur tubuhku. Karena sudah terlalu lama tidak berolah raga alhasil membuat otot - ototku pegal, terutama di bagian lengan dan pinggang. Berat sekali, bahkan membuatku tidak tidur semalaman, berjalan juga seperti robot, dan tangan kananku seolah tak bertenaga. Terlalu banyak mengayun raket membuatnya terasa ngilu, jangankan mengangkat gayung, memegang gelas saja aku harus berupaya keras. Bagaimana ini???

Sepintas kemudian, aku mendapat pesan dari Jones yang mengatakan kalau dia sudah berada di depan gang rumahku dan siap untuk berangkat. Bersusah payah, aku berkemas seadanya dan syukurlah, Nila membawa bantal kecilnya yang akhirnya kupakai menahan pinggangku agar tidak terlalu sakit saat duduk. Selamat pagi semua!! Are you ready for the trip? #senyum merintih

Rute kita kali ini Kabanjahe- Tele- Tuk-tuk, meski terbilang lebih jauh dan lama, namun kita tidak perlu menyeberang dengan ferry. Lagipula menurut Jones jalur yang kami tempuh lebih singkat 1,5 jam dibanding menempuh rute Kabanjahe - Sidikalang- Tele - Tuk-Tuk.
Namun jalan yang kami lalui ternyata cukup parah, penuh lubang dan sempit. Jones pun harus ekstra hati-hati memacu kendaraan, dan seperti yang diperkirakan kurang lebih 1 jam kemudian kami telah tiba di penatapan Tele dan memutuskan makan siang di sini.

Ini kali pertama aku menginjak tempat ini. Bangunannya seperti menara, terdiri dari 3 lantai, pemandangan dari atas sini membuatku lupa dengan segala rasa sakit yang dari tadi menyiksaku...begitu menakjubkan. Dari kejauhan tampak danau toba seperti sebuah mahakarya lukisan, dengan bebukitan di sekelilingnya SEMPURNA!!

Apa ini!!
Rasa gatal di kakiku begitu familiar, begitu juga di tanganku, seolah tak percaya kulihat bekas gigitannya...agas?*
di tempat ini juga ada agas??
Membayangkan rasa gatal yang bisa jadi berhari-hari menyiksa, dengan setengah memaksa, aku mengajak teman-teman segera meninggalkan tempat itu meski belum semua sudut berhasil kuabadikan. Di dalam mobil aku melihat ternyata ada 3 bekas gigitan agas di tubuhku, 1 di betis, 2 di tangan kiri dan kanan...dan hanya aku tidak dengan yang lainnya :(

***

Gayung itu?
Bekas gigitan agas ini?

Baiklah, mari kita berenang saja. Terlalu sayang jika liburan kali ini dihabiskan dengan berkeluh kesah.
Yang terpenting, kembali aku bisa menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat 'kacinano' ku ini, waktu yang selalu penuh dengan canda tawa tak perduli dimanapun kami berada, waktu yang selalu ingin kuputar ulang dan tak ingin ketinggalan sedetik saja....aku tidak tahu kemana waktu akan membawa kami selanjutnya, satu yang pasti: i love you #kacinanoers :)

Agas*: serangga kecil yang terbang hampir tak terlihat mata, namun sengatannya mengakibatkan gatal yang sangat hebat
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT