hari itu hari Rabu, tanggal 20 February 2008, hari yang nampaknya akan sangat sulit kuhapus dari ingatanku ..
eh..ada gempa ya? Tera ada gempa...!!teriakan temanku membuatku sangat terkejut. Belum hilang rasa terkejutku, aku tiba - tiba melihat para tamu yang tadi masih menikmati makanan di peresmian toko ponsel Om seorang rekan kantor, berhamburan sambil berteriak - teriak panik.
... gempaaaaa...gempa.... ditambah lagi bunyi alarm Mall, yang berbunyi sangat keras, menambah rasa panik saat itu. Semua orang memaksa untuk segera menyelamatkan diri secepatnya. Dalam kepanikannku, aku melihat papan merk toko ponsel yang ada bergoyang dengan hebatnya..wah gawat, berapa lama gedung ini sanggup menahan guncangan sehebat ini pikirku, aku harus buru-buru keluar, meski di jam sibuk seperti ini tidak terbayang berapa banyak jumlah pengunjung yang ada saat itu.
Semakin lama, bunyi alarm ditambah teriakan orang-orang membuat seuasana semakin panik..dimana mereka?? aku tidak melihat lagi teman-temanku, bergegas akupun segera berlari berdesakan bersama kerumunan orang menuruni eskalator yang sudah tidak berfungsi karena aliran listrik terputus. Aku bisa melihat bagaimana paniknya orang-orang yang berada di tiap-tiap lantai, 1 lantai terlewati, 3 lantai lagi, pekikku...aku semakin panik, ya Tuhan..tolong keluarkan aku dari tempat ini...lantai 2, terlewati..teriakan-teriakan kepanikan semakin keras terdengar, tangisan ibu-ibu bersama anak-anak kecil, membuatku semakin panik,
...aku tidak ingat apa-apa lagi, hanya berlari dan berlari, yang ada di otakku, hanya bagaimana caranya keluar secepatnya. Lututku gemetar, seluruh tubuhku mendadak dingin, detak jantungku membuatku sulit bernafas, lantai 1..aku sudah tiba di depan pintu masuk, kerumunan orang menahanku untuk segera bisa keluar, suara alarm dan teriakan masih terdengar semakin keras.
Aku kini berada di luar gedung, berbaur dengan ratusan orang yang sibuk mencari keluarga, teman, masing-masing. Akupun mulai mencari teman-temanku yang tadi sempat tertinggal, karena sangat tidak memungkinkan untuk berhenti menunggu mereka, karena situasi yang panik dan banyaknya orang. Syukurlah kami semua baik-baik saja, dan sekitar 20 menit kemudian, suasana sudah normal kembali, tapi bagiku, itu salah satu kejadian yang aku yakin, sangat sulit untuk kulupakan.
Wednesday, February 20, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment